Persekutuan untuk membangun kaum wanita, diadakan hari Senin setiap Minggu 1 dan 3. pukul 18.00 WIB di Gereja Isa Almasih.
Kekuatan Seorang Wanita, Pribadi yang Allah Inginkan
Oleh: Kenia Oktavianie
“Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.” (Amsal 31:25)Pagi
itu di kelas “Teaching Children with Diverse Ability” ada sesuatu yang
berbeda, sedikit mengusik hati saya, dan membuat saya tersentuh. Ya,
seorang dosen tamu, Ms. Suzane membawakan kuliah pagi itu. Ia bukan
seorang wanita biasa, ia wanita luar biasa. Bagi seorang pengidap
“celebral palsy” atau “lumpuh otak” (suatu kondisi terganggunya fungsi
otak dan jaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar,
pendengaran, penglihatan, kemampuan berpikir) adalah suatu hal terlihat
begitu sulit untuk menjadi seorang dosen, bahkan untuk sekedar menempuh
pendidikan seperti layaknya orang pada umumnya.Tapi wanita ini
membuktikan kekuatannya, Ia bukan sekedar berusaha untuk bertahan hidup,
melainkan ia dengan penuh tanggung jawab mengembangkan potensi yang
Tuhan berikan atas hidupnya. Tuhan sama sekali tidak melepaskan ia dari
keterbatasannya, Ia masih sulit untuk bicara, duduk di atas kursi roda,
sulit untuk menggerakan tangan, tetapi ia memilih untuk dengan kuat
menjalani hidup dan memenuhi panggilan Tuhan dalam hidupnya.Saya
berpikir, mungkin jika saya berada dalam posisi beliau, saya tidak akan
memilih untuk menjadi dosen. Betapa sulitnya bicara di depan banyak
orang dengan keterbatasan yang saya punya. Betapa sulitnya untuk
mengatur kelas, atau menilai tugas mahasiswa. Mungkin akan jauh lebih
mudah, jika saya sekedar duduk manis di tempat tidur, lalu menunggu
dilayani. Tidak akan ada yang menyalahkan saya, toh saya memang memiliki
keterbatasan. Tetapi wanita ini berbeda, Ia melakukan segalanya.
Menulis tegak bersambung, belajar di sekolah biasa, menjadi dosen,
bahkan meneruskan pendidikannya ke tingkat master. Betapa saya melihat
kegigihannya, kerja keras, dedikasi, dan cintanya pada Tuhan.Satu
kalimat yang saya ingat, berbunyi; “If people say you can’t, God says
You can!” Mungkin kalimat inilah yang memberikan kekuatan luar biasa
bagi beliau untuk terus berjuang dan memenuhi panggilan Tuhan dalam
hidupnya. Allah memampukan dan memberikan kekuatan, sekalipun bukan kita
lepas dari kerja keras dan air mata. Kegigihan dan kerja kerasnya
membuahkan hasil. Setiap orang dapat melihat bahwa ia sedang dalam
proses menjadi wanita yang Allah inginkan. Ia sedang dalam proses
memenuhi panggilan Allah dalam hidupnya, dan belajar untuk menjalani
hari setapak demi setapak di jalan Allah.Dari beliau saya
belajar, bahwa seorang wanita harus memiliki kekuatan seperti itu.
Kekuatan yang bersinar dan menyilaukan setiap orang yang melihatnya,
sehingga mereka yang melihat mereka boleh melihat kemuliaan Tuhan
melalui wanita. Mereka harus cukup lembut untuk dihancurkan, tapi cukup
kuat untuk bangkit kembali dan memperbaiki kesalahan. Mereka harus
sekuat baja yang tahan api dalam menghadapi tekanan, namun cukup lembut
seperti tanah liat untuk dibentuk. Mereka harus cukup murni seperti
emas, dan cukup tulus seperti merpati. Mereka harus berjalan dalam jalan
Allah, dan merelakan dirinya untuk dibentuk menjadi wanita seperti yang
Allah inginkan. Mereka harus cukup taat untuk menggenapi tujuan mereka
diciptakan, menggenapi panggilan Allah.Maka saya berdoa dengan
sungguh, supaya dapat melihat wanita-wanita di sekitar saya bertumbuh
menjadi wanita seperti yang Allah inginkan. Tidak akan mudah, pasti akan
begitu sulit. Tapi bukankah dari kesulitan dan tekanan yang kita hadapi
seharusnya membuat kita bertumbuh semakin sejalan dengan rencana Allah?
Dibutuhkan kegigihan, perjuangan dan ketekunan yang terus menerus,
serta hati yang percaya dan berharap pada Tuhan.Dan saya berdoa
agar setiap pria di sekitar saya dapat membantu kami untuk bertumbuh
menjadi lebih lagi serupa dengan Kristus. Menjadi saudara dalam Kristus
yang menopang, menguatkan, menjaga, dan menegur kami. Hingga pada
akhirnya setiap kami bertumbuh dalam kepenuhan Kristus. Segala
kemuliaan, hormat, dan pujian hanya bagi Allah kami yang hidup.Ditulis bagi setiap mereka yang mengerti panggilan tertinggi seorang wanita, untuk memuliakan Allah.
Kenia Oktavianie 21 Maret 2012